|
MATA KULIAH
|
DOSEN
PENGASUH
|
|
Asesmen Kebutuhan Dan Perencanaan
Pendidikan Islam
|
Dr. Ahmad Salabi, M.Pd
Dr. Hj. Sessi Rewetty Revilla, M.M.Pd
|
MODEL-MODEL ASESMEN
KEBUTUHAN:
MEMILIH RANCANGAN
TERBAIK
![]() |
Oleh:
Kursani
1502531551
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM
NEGERI ANTASARI
P A S C A S A R J A N A
BANJARMASIN
2016
A.
Latar Belakang
Proses pembelajaran merupakan
suatu bagian terpenting dalam dunia pendidikan. Dimana di dalam proses
pembelajaran inilah hasil dari pendidikan ditentukan. Ketika proses ini
berjalan baik, maka baik pulalah hasil dari pendidikan itu dan begitu pula bila
prosesnya buruk maka buruk pulalah hasilnya. Namun begitu, proses pembelajaran
di indonsia sering kali berjalan kurang maksimal. Kekurang maksimalan ini
disebabkan oleh berbagai hal yang diantara hal itu adalah kurangnya perencanaan
dalam proses pembelajaran sehingga pembelajaran berlangsung tidak seperti
seharusnya.
Untuk memaksimalkan proses pembelajaran
hingga bisa mendapatkan hasil sesuai dengan yang diharapkan maka diperlukanlah
perencanaan pembelaran terlebih dahulu. Sedangka sebelum membuat perencanaan
pembelajaran, terlebih dahulu kita perlu melakukan analisis kebutuhan terhadap
siswa. Hal ini perlu dilakukan agar nantinya materi/pelajaran yang diterima
oleh siswa benar – benar suatu yang dibutuhkan oleh siswa. Oleh karena pentingnya
metode asesmen kebutuhan dibuat untuk bisa
mengukur tingkat kesenjangan yang terjadi dalam pembelajaran siswa dari apa
yang diharapkan dan apa yang sudah didapat.
B. Pembahasan
1. Pengertian
Asesmen
Menurut Poerwanti, dkk. (2008: 3) secara umum, assesmen dapat diartikan
sebagai proses untuk mendapatkan informasi dalam bentuk apapun yang dapat
digunakan untuk dasar pengambilan keputusan tentang siswa baik yang menyangkut
kurikulumnya, program pembelajarannya, iklim sekolah maupun kebijakan-kebijakan
sekolah.
2.
Langkah-langkah Analisis Kebutuhan
Glasgow
menggambarkan need assessment dalam bentuk kegiatan yang dimulai dari
tahapan pengumpulan informasi sampai merumuskan masalah.
Bentuk langkah-langkah need
assessment menurut Glasgow sebagai berikut:
a. Tahapan pengumpulan Informasi: dalam
tahapan ini seseorang harus bisa memahami dan mengumpulkan informasi dari para
siswa cakupan pengumpulan informasi bisa beragam seperti karakteristik siswa,
kemampuan personal, dan problematic didalam pembelajaran.
b. Tahapan identifikasi kesenjangan: menurut
Kaufman mengidentifikasi kesenjangan yaitu dengan menggunakan metode
Organizational Element Model (OEM) yang dimana dalam metode ini menjelaskan
adanya 5 elemen yang saling berkaitan. Dimulai dari:
Input-proses-produk-output-outcome.
1) Input:
kondisi yang tersedia pada saat ini, misalnya tentang keuangan, waktu,
bangunan, guru, pelajar, problem, tujuan, materi kurikulum.
2) Proses:
meliputi pelaksanaan pendidikan yang berjalan yang terdiri atas pola
pembentukan staf, pendidikan yang berlangsung sesuai dengan kompentensi,
perencanaan, metode, pembelajaran individu, dan kurikulum yang berlaku.
3) Produk:
meliputi penyelesaian pendidikan, keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang
dimiliki, serta kelulusan tes kompetensi.
4) Output:
meliputi ijazah kelulusan, keterampilan prasyarat, lisensi.
5) Outcome:
hasil akhir yang diperoleh.
c. Analisis Performa: tahapan ini
dilakukan setelah memahami berbagai informasi dan mengidentifikasi kesenjangan
yang ada. Dalam hal ini ketika menemukan sebuah kesenjangan, diidentifikasi
kesenjangan mana yang dapat dipecahkan melalui perencanaan pembelajaran dan
mana yang memerlukan pemecahan yang lain.
d. Identifikasi Hambatan dan Sumber:
dalam tahapan ini pelaksanaan suatu program berbagai kendala bisa muncul sehingga
dapat berpengaruh terhadap kelancaran suatu program. Berbagai kendala bisa
meliputi dari waktu, fasilitas, bahan, dan sebagainya. Sumber-sumbernya juga
bisa dari pengorganisasian, fasilitas, dan pendanaan.
e. Identifikasi Karakteristik Siswa:
tahapan ini merupakan proses pengidentifikasian masalah-masalah siswa. Karena
Tujuan utama dalam desain pembelajaran adalah memecahkan berbagai masalah yang
dihadapi siswa.
f. Identifikasi tujuan:
mengidentifikasi tujuan merupakan salah
satu tahapan penting yang ada didalam need
assessment, karena mengidentifikasi tujuan merupakan proses penetapan
kebutuhan yang dianggap mendesak untuk dipecahkan sesuai dengan kondisi, karena
tidak semua kebutuhan menjadi tujuan.
g. Merumuskan masalah: tahapan ini
adalah tahap akhir dalam proses analisis, yaitu menuliskan pernyataan adalah sebagai pedoman dalam
penyusunan proses desain instruksional.
C. Kesimpulan
Metode
Need Assessment dibuat untuk bisa mengukur tingkat kesenjangan yang
terjadi dalam pembelajaran siswa dari apa yang diharapkan dan apa yang sudah
didapat. Langkah –
langkah Analisis kebutuhan digambarkan oleh Glasgow dalam bentuk kegiatan yang
dimulai dari: 1) Tahapan pengumpulan Informasi, 2) Tahapan identifikasi
kesenjangan, 3) Analisis Performa, 4) Identifikasi Hambatan dan Sumber, 5)
Identifikasi Karakteristik Siswa, 6) Identifikasi tujuan, 7) Menentukan
permasalahan.
DAFTAR PUSTAKA
Jossey-Bass. Assessment Needs in Educational and Social Program. California: Publishers,
1984.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar